Thursday, October 22, 2015

Dasar-Dasar dan Spesifikasi Fiber Optic Jenis Kabel Pewarnaan dan penggunaan




Kabel Serat Optic

Berbeda dengan kabel metalik, kabel serat optik ukurannya kecil, + 3 cm, dan lebih ringan sehingga instalasi kabel serat optik dapat dilakukan melalui beberapa span secara sekaligus. Panjang kabel serat optik dalam satu haspel
biasanya mencapai 2 s/d 4 km. Pada saat ini, untuk mengatasi keterbatasan kapasitas kabel tembaga, maka pembangunan junction menggunakan kabel serat optik jenis single mode. Ada dua jenis kabel Fiber Optic , yaitu :
PIPA LONGGAR (Loose Tube).Serat optik ditempatkan di dalam pipa longgar (loose tube) yang terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene Terepthalete) dan berisi jelly. Saat ini sebuah kabel optik maksimum mempunyai kapasitas 8 loose tube, di mana setiap loose tube berisi 12 serat optik.
ALUR (Slot)Serat optik ditempatkan pada alur (slot) di dalam silinder yang terbuat dari bahan PE (Polyethyiene). Pada saat di Jepang telah dibuat kabel jenis slot dengan kapasitas 1.000 serat dan 3.000 serat.
Diameter dan berat kabel optik jenis slot
image

Penampang Kabel Optik Jenis Loose Tube


image

Penampang Kabel Optik Jenis Slot


image

Konstruksi Kabel Fiber Optic


  • Kabel duct
  • Kabel direct buried
  • Kabel aerial
  • Kabel indoor
Konstruksi Jenis Kabel Duct
image

Konstruksi jenis kabel direct buried (tanam langsung)
image

Konstruksi Jenis Kabel aerial (kabel udara)
image

Konstruksi Jenis Kabel Indoor (Kabel dalam gedung/rumah) kapasitas 2-6 Fiber Optic
image

Konstruksi Jenis Kabel Indoor (Kabel dalam gedung/rumah) kapasitas 8-12 Fiber Optic

image

Fungsi dan bagian-bagian kabel optik jenis loose tube


  • Loose tube, berbentuk tabung longgar yang terbuat dari bahan PBTP (Polybuty leneterepthalete) yang berisi thixotropic gel dan serat optik ditempatkan didalamnya. Konstruksi loose tube yang berbentuk longgar tersebut mempunyai tujuan agar serat optik dapat bebas bergerak, tidak langsung mengalami tekanan atau gesekan yang dapat merusak serat pada saat instalasi kabel optik. Thixotropic gel adalah bahan semacam jelly yang berfungsi melindungi serat dari pengaruh mekanis dan juga untuk menahan air. Sebuah loose tube dapat bersisi 2 sampai dengan 12 serat optik. Sebuah kabel optik dapat bersisi 6 sampai dengan 8 loose tube.
  • HDPE Sheath atau High Density Polyethylene Sheath yaitu bahan sejenis polyethylene keras yang digunakan sebagai kulit kabel optik berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis pada saat instalasi. Alumunium tape atau lapisan alumunium ditempatkan diantara kulit kabel.
  • water blocking berfungsi sebagai konduktivitas elektris dan melindungi kabel dari pengaruh mekanis.
  • Flooding gel adalah bahan campuran petroleum, synthetic dan silicon yang mempunyai sifat anti air. Flooding gel merupakan bahan pengisi yang digunakan pada kabel optik agar kabel menjadi padat.
  • PE Sheath adalah bahan polyethylene yang menutupi bagian central strength member.
  • Central strength member adalah bagian penguat yang terletak ditengahtengah kabel optik. f Central Strength Member dapat merupakan: pilinan kawat baja, atau Solid Steel Core atau Glass Reinforced Plastic. Central Strength member mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi yang
    diperlukan pada saat instalasi.
  • Peripheral Strain Elements terbuat dari bahan polyramid yang merupakan
    elemen pelengkap optik yang diperlukan untuk menambah kekuatan kabel
    optik. Polyramid mempunyai kekuatan tarik tinggi.

Fungsi dan bagian-bagian kabel

optik jenis slot


  • Kulit kabel, terbuat dari bahan sejenis polyethylene keras, berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis saat instalasi.
  • Aluran (slot) terbuat dari bahan polyethylene berfungsi untuk menempatkan sejumlah serat. Untuk kabel optik jenis slot dengan kapasitas 1000 serat, diperlukan 13 aluran (slot) dan 1slot berisi 10 fiber ribbons. 1 fiber ribon berisi 8 serat.
  • Central strength member adalah bagian penguat yang terletak ditengahtengah kabel optik. Central strength member terbuat dari pilinan kawat baja yang mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi yang diperlukan pada saat instalasi.

Spesifikasi Kabel Optik

Karakteristik Mekanis :
  • Fibre Bending (tekukan Serat) Tekukan serat yang berlebihan (terlalu kecil) dapat mengakibatkan bertambahnya optical loss.
  • Cable Bending (tekukan Kabel) Tekukan kabel pada saat instalasi harus di jaga agar tidak terlalu kecil, karena hal ini dapat memerusak serat sehingga menambah optical loss.
  • Tensile Strength Tensile strength yang berlebihan dapat merusakan kabel atau serat.
  • Crush atau tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss.
  • Impact adalah beban dengan berat tertentu yang dijatuhkan dan mengenai kabel optik. Berat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss.
  • Cable Torsion Torsi yang diberian kepada kabel dapat merusak selubung kabel dan serat.
image

Jumlah fiber pada 6 Loose tube


image

Jumlah fiber pada 8 loose tube


image

Copper Conductor


image

image
image

Tanda Pengenal Kabel Optik

Kabel Optik harus diberi tanda pengenal yang tidak mudah hilang yang tertera pada kulit kabel di sepanjang kabel. Adapun tanda pengenal tersebut meliputi :
Nama pabrik pembuat
Tahun pembuatan
Tipe serat optik :
  • SM = Single Mode
  • GI = Graded Index
  • SI = Step Index
Pemakaian kabel optik :
D = Duct
A = Aerial
B = Buried
S = Submarine
I = Indoor

Jenis kabel optik :
  • LT = Loose tube
  • SC = Slotted core
  • TB = Tight Buffered
  • Struktur penguat :
  • SS = Solid Steel Core
  • WS = Stranded Wire Steel
  • GRP = Glass Reinforced Plastic
Panjang tanda pengenal kabel termasuk nama pabrik dan tahun pembuatan adalah satu meter.
Contoh: SM-D-LT SS 6-3X2 2Q
image
SMD-LT SS6-3T 2Q, adalah tanda pengenal kabel optik single mode untuk pemakaian duct dengan jenis loose tube, struktur penguatnya Solid State Core, jumlah serat adalah 6 dengan 3 buah loose tube dan juga mempunyai 2 quad kabel tembaga.
image
image
image
image
image
image
image
image
image
Persyaratan yang dibutuhkan oleh serat optik
adalah :
  • Tidak putus saat gaya rentang (tensile force) bekerja pada serat optik.
  • Tidak mengalami perubahan kualitas perambatan cahaya akibat tekanan dari samping seperti misalnya microbending.
  • Serat optik ditempatkan secara khusus didalam kabel optik.
  • Pada sambungan serat optik harus diberi penguat.

Rugi-rugi Fiber Optic


Secara garis besar rugi-rugi yang terjadi diakibatkan oleh :
  • Faktor intrinsik (dari serat itu sendiri).
  • Terjadi karena kabel optik yang diinstalasi.
Rugi-rugi karena serat optik :
  • Penghamburan (scaterring loss)
  • Rayleigh scattering
  • Microbending
  • Core size variation
  • Mode coupling
  • Penyerapan (absorption loss)
Rugi-rugi karena instalasi :
  • Rugi-rugi penyambungan
  • Fresnel reflection
  • Bengkokan (macro bending).

Sumber : Knowledge TELKOM 2007

FTTH (Fiber To The Home) Panduan Instalasi dan Penerapannya



FTTH CONFIGURASI

JENIS-JENIS INSTALASI
  • Kabel Feeder, adalah kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODF ke ODC
  • Kabe Distribusi kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODC ke ODP
  • Kabel Drop kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODP ke OTP
  • Kabel Indoor kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari OTP ke Roset.
JENIS INSTALASI DARI BERDASARKAN TYPE KABEL
  • Kabel Tanah Tanam langsung, diinstalasi  langsung dengan cara penggalian atau sistem borring/ rojok.
  • Kabel FO duct, jenis ini ada 2 macam yaitu :(1) Dengan sistim duct konvensional/ cara penarikan dimasukan dalam subduct yang ada pada duct  ( 1 polongan duct bisa dimasukan 3 subduct.(2) Instalasinya dimasukan dalam pipa HDPE, dimana pipa HDPE diinstalasi lebih dahulu dengan sistem borring/ rojok (3) Dengan sistem tekanan udara ( Air Blown System ), dengan masukan kabel Air Blown Cable/ Air Blown Fiber kedalam primary tube lalu didorong dengan tekanan udara dengan kompresor.
  • Kabel FO Udara/ Aerial cara Konvensional, Instalasi langsung di pasang/ ditambat diatas tiang.
  • Air Blown System : Microduct Aerial terlebih dahulu diinstalasi diatas tiang, selanjutnya kabel ABC/ ABF diblowing
PERSYARATAN UMUM
  • Saluran Penanggal Bawah Tanah/ Drop ≥ 60cm atau sesuai dengan aturan instansi pemerintah atau pengelola kawasaN.
  • Lebar galian bagian atas ± 40cm-65cm, bagian bawah ± 30cm50 cm,
  • Slack kabel 5m setiap 1000m dimasing2 Manhole.
  • Gulungan kabel slack ≥ 20 diameter kabel.
  • Penempatan slack di manhole posisi vertikal, di handhole posisi horisontal.
  • Komposisi  tanah  urug,   pasir 5cm  dibawah   dan  diatas kabel,deksteen ( tambah pasir 20cm + warning tape), tanah(bebas berangkal) dipadatkan, ketinggian permukaan dilebihkan 5cm.
  • Setiap 100m diberi tanda rute dan setiap ada sambungan diberi tanda sambungan.
  • Sambungan HDPE menggunakan socket khusus.
PERSIAPAN PELAKSANAAN INSTALASI DAN METODE INSTALASI
  • Peralatan dan material, posisi peletakkan haspel dan alat penarik kabel.Kondisi trafik lalu lintas, prioritaskan pada jalan yang tidak macet.Kondisi ruang kerja dan kemudahan bagi lalu lintas petugas dan material.Kemudahan pemasangan alat bantu penarikan kabel. Kemampuan alat penarik kabel (Winching Equipment), bila diperlukan disiapakan lampu penerangan dan  peralatan komunikasi.
  • Keselamatan kerja, Pemasangan rambu lalu lintas Pengamanan personil (helm, sabuk pengaman, masker)Pemasangan Sub-Duct.
INSTALASI KABEL DALAM DUCT
  • Subduct dipasang sepanjang rute.
  • Posisi subduct dalam satu duct/tidak menyilang.
  • Celah antara pipa duct dan subduct harus ditutup.
  • Subduct yang tidak digunakan harus ditutup.
  • Agar penarikan lancar gunakan pelicin.
  • Gunakan anti pulir / swivel agar kabel tidak melintir
INSTALASI KABEL TANAH TANAM LANGSUNG
  • Metode Open Trench.
  • Sistem Boring atau Rojok.
  • Lintasan pada Jalan, Parit / Sungai dan Rel
INSTALASI  KABEL  OPEN TRENCH
Pemasangan Kabel
  • Penarikan kabel dilaksanakan paling lambat 24 jam untuk daerah padat dan 48 jam untuk daerah sepi, setelah galian dilakukan.
  • Kabel ditarik melalui bagian bawah haspel yang ditempatkan pada trailer.
  • Sepanjang jalur penarikan harus dipasang rol-rol kabel dengan interval jarak kurang lebih 2 (dua) meter.
  • Perhatikan bending radius pada saat penarikan.
  • Apabila diperlukan kabel dapat dilucuti dari haspel sebagian atau semuanya membentuk sistim angka delapan.
  • Posisi kabel dalam tanah harus teratur rapi dan tidak boleh melilit dengan kabel existing.
Gambar Konstruksi Alur Galian dan CABINET ODC
imageimage
INSTALASI KABEL DENGAN SISTIM BORING
Boring Manual sistim rojok, jarak antar PIT 5-15 meter Alat bantu yang digunakan:
  • Pipa pralon 2 inchi/sesuai dengan kebutuhan, panjang masing-masing 1-2 meter.
  • Menggunakan air untuk memudahkan merojok.
  • Mata rojok dibuat dari plat baja/ pipa Galvanized
Boring manual dengan menggunakan alat kerja kayu balok (sistim ungkit), jarak antar PIT 10-25 meter, kedalaman minimal 160 cm. Alat bantu yang digunakan:
  • Kayu balok ukuran 12 cm x 10 cm dengan panjang 3 – 4 meter.
  • Kunci pipa.
  • Pipa galvanis mempunyai diameter 2 inch dengan panjang 1,5 meter sampai dengan 2 meter yang dapat disambung-sambung
Boring manual dengan menggunakan mesin, biasanya digunakan untuk pekerjaan aktivitas boring melintang jalan dengan bentang minimal antara lubang PIT satu dengan lainnya diatas 25 meter.
Sebelum pelaksanaan terlebih dahulu mendeteksi route yang akan di borring dengan maksud untuk mengetahui apakah ada utilitas lain (lihat gambar).
 image
PEMASANGAN TANDA RUTE KABEL
Penandaan Rute dan Sambungan kabel pada sistim jaringan.
image

INSTALASI KABEL PADA LINTASAN JALAN, PARIT, JEMBATAN
  • Menggunakan pelindung pipa galvanis ± 5 inch untuk jalan dengan lalu lintas padat dan pipa PVC ± 4 inch tebal 2,2 mm dan dilengkapi 3 sub-duct 32/26 mm dengan kedalaman minimal ±1,50 meter atau sesuai peraturan yang berlaku setempat.
  • Menggunakan pelindung pipa PVC ± 4 inch tebal 5,5 mm dan dilengkapi 3 sub-duct 32/26 mm untuk jalan dengan lalu lintas sedang kedalaman minimal 1,50 meter atau sesuai peraturan yang berlaku setempat.
  • Menggunakan pelindung pipa HDPE 40/33 mm tanpa cadangan dengan kedalaman ± minimal 1,50 m atau sesuai peraturan Instansi terkait setempat
  • 1. Untuk pipa pelindung crossing harus terpasang secara utuh, apabila tidak dimungkinkan maka pipa dipotongpotong sesuai kondisi panjang PIT (bisa dipotong-potong setiap 1 meter atau setiap 2 meter) dan harus disambung menggunakan soket sesuai peruntukannya
image
INSTALASI LINTASAN PARIT, SUNGAI
Pelindung yang dipergunakan:
  • Pipa galvanis 4 inchi / 2 inchitebal 3 ,3 mm
  • Pipa PVC.
  • Pipa HDPE 40/32 mm,
  • Pipa Sub-duct 32/26 mm
Pemasangan pipa pelindung
  • Di bawah dasar parit.
  • Di atas parit
  • Menempel pada atas jembatan
  • Memanfaatkan polongan jembatan
  • Menempel pada sisi jembatan
  • Menempel pada bagian bawah jembatan ( digantung )
  • Jembatan kabel dengan konstruksi terpisah Jembatan kabel dengan tiang tunggal.
  • Jembatan kabel dengan tiang ganda
  • Sistem boring atau duct slump
imageimageimageimage
Menyebrang Rel Kereta Api
Pelindung yang dipergunakan:
  • Pipa galvanis ± 5 inch tebal 3,3 mm pipa PVC ± 4 inch tebal 2,2 mm.
  • Pipa 3 sub-duct 32/26 mm.
  • Pipa HDPE 40/33 mm, untuk sistem jembatan baik dengan tiang tunggal/ ganda
Pemasangan pipa pelindung
  • Dengan sistem boring, kedalaman minimal ±1,50 meter atau sesuai peraturan yang berlaku setempat.
  • Jembatan kabel dengan tiang tunggal Jembatan kabel dengan tiang ganda
image
INSTALASI FO KABEL UDARA
  • Pengecatan tiang besi pada bagian tiang yang akan ditanam
  • Tiang didirikan tegak lurus di tengah-tengah lubang.
  • Pembuatan Voetstuk.
  • Pengecatan tiang.
  • Pasang temberang/ tiang ganda pengganti temberang.
  • Pasang accessoris untuk pemasangan dan penambatan kabel udara.
  • Pasang rol kabel pada setiap tiang
image
  • Rute tiang yang khusus untuk kabel fiber optik : Penempatan harus mulai dari posisi paling atas.
  • Untuk tiang 7 meter hanya 2 jalur kabel untuk setiap sisi dan maksimum kapasitas per kabel 48 core.
  • Untuk tiang 9 meter dapat dipasang 3 kabel untuk setiap sisi dan maksimum kapasitas per kabel 48 core.
  • Dimungkinkan dipasang kabel fiber optik kapasitas 96 corekhusus untuk kabel feeder dan antar HRB.
  • Rute tiang yang digunakan bersamaan dengan kabel tembaga : Penempatan kabel fiber optik harus diatas kabel tembaga.Kabel fiber optik tidak diperbolehkan dibendel menjadi satu dengan kabel tembaga.
  • Penempatan kabel fiber optik pada tiang berdasarkan penanggung jawab pengelolaan.
  • Penambatan kabel 1) Cara gantung.Untuk rute lurus dengan jarak antar tiang 40-50 meter. Instalasi menggunakan asesoris kabel fiber optik seperti tension bracket, suspension klem,stainless steel band, dan lain-lain. 2) Cara tambat.Untuk rute belok atau menikung, lintasan atau rute lurus dengan jarak antar tiang lebih dari 50 meter ( rentang jauh ).Penambatan dengan mempergunakan alat bantu khusus dan diusahakan tidak memotong kawat penggantung (bearer).
  • Untuk rute lurus penambatan setiap 6 – 8 gawang (± 300 – 400 meter), tanpa memotong kawat penggantung (bearer).Penambatan pada rute lurus dapat menggunakan span wartel atau tidak, untuk rute belok dan tambat awal/akhir harus menggunakan span wartel.
image
  • Cara tambat awal/akhir
    Penambatan pada tiang ODC/ODP /OpticalClousure/Slack, pada tiang sambungan peralihan antara kabel tanah dan kabel udara atau kabel udara dengan kabel udara.Penambatan awal/akhir dan tambat antara dapat diinstalasi :Pada tiang besi menggunakan s tagklem beugel atau suspenssion danstainless steel band.Pada tiang beton menggunakansuspenssion dan stainless steel band.
INSTALASI KABEL DROP FIBER  OPTIC
  • Persiapan Pemasangan Kabel Drop Fiber Optik Mempersiapkan peralatan dan material untuk pekerjaan instalasi kabel drop.
  • Pemasangan Kabel Drop Fiber optik (Saluran Penanggal) 1). Pemasangan Saluran Penanggal/Kabel Drop Optik menggunakan Kabel Udara 2).Pemasangan Saluran Penanggal Bawah Tanah 3).Pemasangan Saluran penanggal di Ruko
Pemasangan Saluran Penanggal/Kabel Drop Optik menggunakan Kabel Udara
  • Titik penambatan dipilih dengan persetujuan pelanggan, hal perlu diperhatikan:Titik tambat di rumah pelanggan sedapat mungkin dekat dengan perangkat roset optik/CPE yang akan dipasang Letak titik tambat harus aman dari jangkauan manusia, minimal ketinggian OTP dari permukaan 250 cm. Sejauh mungkin dari saluran instalasi/perangkat lain seperti saluran PLN, saluran/feeder antena dll.
  • Memeperhatikan estetika lokasi tersebut.
  • Dipilih pada tempat yang kuat (tembok, listplank) agar mampu menahan daya tarik dari saluran penanggal (Drop Cable) untuk jangka waktu lama.Harus memperhatikan kelenturan kabel agar terhindar terputusnya kabel.
  • Pengaturan kelenturan harus mempertimbangkan pertimbangkan faktor keamanan dan daya panggul maksimum saluran penanggal (Drop Cable) dan kerapihan.
  • Titik tambat di rumah pelanggan menggunakan Drop Wire Clamp Hook (bracket mourstelling).
  • pemasangan Saluran Penanggal pada tembok/ dinding menggunakan pelindung flexible pipe dapat dipergunakan Klem ( penggunaan klem harus hati – hati jangan sampai terkena kabelnya )
image
Pemasangan Saluran Penanggal Bawah Tanah
  • Menggunakan sistem tanam langsung ataupun sistem semi duct dengan pelindung pipa PVC.kabel drop (saluaran penanggal) diterminasi di ODP (Pedestal) satu ujung dan ujung lainnya di OTP jika diperlukan, kalau tidak bisa langsung ke Roset.
  • Kabel drop fiber optik yang digunakan dapat multi core / kabelsingle core untuk lokasi titik sambung dapat dibuat Kabel PIT/Mini Handhole.
  • Pondasi kedalaman 40 cm dan timbul ke permukaan tanah minimal 10 cm, pondasi beton campuran 1:2:3, ukuran atas 50 x 50 cm dan ukuran bawah 60 x 60 cm, Galian untuk menanam pipa PVC antara Handhole lebar 20 cm dan dalam minimal 60 cm, untuk DKI 110 cm.
Pemasangan Saluran Penanggal di Ruko dan Gedung
  • Menggunakan ODP wall.
  • Dapat menggunakan kabel drop indoor.
  • Diinstalasi dengan pelindung tray kabel
imageimage
Dalam = 60 cm, dapat dibuat secara precastPemasangan pipa PVC ke rumah pelanggan terdapat dua alternatif: Diinstalasi sampai OTP di dinding luar sampai dengan roset.
 imageimage
PEKERJAAN HANDHOLE
  • Pekerjaan pembuatan pondasi ODC dan ODP Pedestal.
  • Pemasangan tiang dan temberang Radius tikungan ≥ 20 x diameter luar luar pipa duct.
  • Tutup Handhole harus rata dengan permukaan jalanDinding, lantai dan atap dari beton bertulang tebal ≥ 15 cmKetebalan tutup Handhole 20 cm.
  • Penulangan sesuai dengan persyaratan beton bertulang U24
Campuran beton
  • Lantai : 1:3:5 (Semen : Pasir : Batu Pecah).
  • Dinding: 1 : 1,5 : 2,5 (Semen : Pasir : Batu Pecah) Ukuran Handhole:
image
image
image
PONDASI ODC DAN PEDESTAL
Ukuran (panjang / lebar) pondasi menyesuaikan dengan ukuran (panjang / lebar) kabinet ODC / Pedestal yang akan dipasang.Pondasi terbuat dari beton bertulang, perbandingan campuran 1:2:3 (semen:pasir:batu pecah) atau standar kualitas beton K225.Pondasi dapat dibuat langsung ditempat atauprecast.Bagian pondasi yang berada diatas permukaan tanah harus diplester/dihaluskan.Permukaan pondasi di luar kabinet harus dibuat miring (≥ 150). Bagian dalam pondasi harus dibuat berongga untuk pekerjaan instalasi kabel dan kabel grounding.
image
image image  image
PEMASANGAN ODP PEDESTAL
image
PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG
image
image
image
JENIS TEMBERANG
  • Temberang tarik
  • Temberang sokong
  • Temberang labrang
image image
image
SIMBOL LEGENDA
imageimage
SKEMA ROUTE
image
Contoh Skema Feeder, Distribusi, Drop: Kabel Duct/ Kabel Tanah Tanam Langsung/ Kabel Udara
image
imageimage
CONTOH SKEMA KABEL FEEDER
image
CONTOH SKEMA KABEL DISTRIBUSI
image
CONTOH PENAMAAN KABEL
image image

REFERENSI SPESIFIKASI

  • KABEL TANAM LANGSUNG: ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.43
  • KABEL DUCT : ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.10
  • KABEL UDARA : ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.26
  • KABEL DROP : ITU-T G.657, ITU-T L.26, ITU-T L.26, STEL K -330/2009
  • CONNECTOR
  • SPLITTER
  • COUPLER/WDM
  • ODF : ITU-T L.40
  • ODC : ITU-T L.40
  • ODP : ITU-T L.40
  • CLOSURE: ITU-T L.13
  • PEKERJAAN SIPIL – MANHOLE/HANDHOLE
  • PONDASI PERANGKAT
Sumber : TELKOM LC