Wednesday, May 16, 2018

Cara Konfigurasi Ubiquity Rocket M5 Sebagai Access Point di BTS sebagai Station Pelanggan

Konfigurasi Radio Ubiquiti Rocket M5 Sebagai Access Point dan Station

Rocket M5 merupakan salah satu produk radio wireless yang yang diproduksi oleh Ubiquiti Networks. Perangkat ini dirancang untuk kebutuhan outdoor dan dapat mengakomodir kebutuhan bandwith yang besar hal ini dikarenakan Rocket M5 memiliki fitur AirMax. Fitur ini berfungsi sebagai penambah daya pancar frekuensi. Tetapi fitur AirMax hanya dapat digunakan jika AP dan Station/Client sama sama memiliki fitur AirMax yang aktif. Ada 2 antena yang support untuk Rocket M5 yaitu Rocket Dish 5G-30 dan BaseStation. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa mengunjungi situs resmi Ubiquiti Networks


Persiapan Konfigurasi Rocket M5
Pertama anda perlu mempersiapkan perlengkapannya, yaitu :
·                     Satu unit PoE adaptor (ini diperlukan karena Rocket M5 hanya memliki satu port ethernet PoE+data)
·                     Dua buah kabel UTP/STP tipe straight
·                     Satu unit Rocket M5
·                     Satu unit Rocket Dish 5G-30



                                                   Penampakan Rocket Dish 5G-30

(Tetapi disini saya tidak akan mengulas tentang bagian pointing tetapi berfokus pada bagian konfigurasi radio wireless saja.) Setelah itu hubungkan PoE adaptor dengan sumber listrik anda. Pada PoE adaptor terdapat 2 port Ethernet, hubungkan Rocket M5 dengan port PoE dan laptop anda dengan port LAN.Selanjutnya anda bisa memasang Rocket M5 di antenanya




Tetapi saya sarankan pemasangan radio ke antena dilakukan saat selesai konfigurasi atau saat pointing dilakukan.

Konfigurasi Access Point
Perlu diingat bahwa ip default untuk Rocket M5 adalah 192.168.1.20 jadi pertama anda harus memberikan ip secara statik kepada laptop anda.


disini saya menggunakan IP 192.168.1.22/24

Lalu kita buka browser dan access 192.168.1.20
·    Username: saat pertama kali Rocket M5 diaktifkan username default nya adalah ubnt
·    Password : sama seperti Username disini anda perlu memasukan password default yaitu ubnt
·  Country : dimana anda berada (Perlu diingat bahwa beberapa negara memiliki fitur dan frekuensi yang dapat digunakan berbeda-beda).
·     Language : saya sarankan menggunakan bahasa inggris.


Tampilan Login saat Rocket M5 pertama kali diaktifkan

Lalu kita pilih tab wireless disana ada beberapa option yang harus anda isi
·                     Pada wireless mode anda dapat gunakan Access Point
·                     WDS(Transparent Bridge Mode) dicentang bila anda ingin AP tersebut bekerja secara transparent
·                     SSID : diisi dengan nama access point yang akan anda setting
·                     Hide SSID : Jika anda tidak ingin SSID anda terlihat oleh client yang tidak terhubung
·                     Country Code : disini perlu diperhatikan karena tiap-tiap negara memiliki frekuensi yang dapat digunakan yang berbeda
·                     Untuk Channel width dan frequency harus disamakan dengan station/client
·             Output Power : Sesuaikan dengan jarak, jika semakin jauh maka semakin besar outputnya
·                     Security : disini anda dapat menambahkan password untuk SSID yang anda setting
Setelah selesai kita klik Change lalu Apply.




Selanjutnya kita beralih ke tab network
·          Network Mode : anda bisa pilih bridge agar anda dengan client terdapat dalam satu jaringan
·             Disable Network : anda pilih none agar semua network bisa terhubung
·    Pada management Network settings anda lakukan beberapa setting IP. Anda dapat sesuaikan dengan kebutuhan Anda.
·                     Centang pada bagian STP. 
Setelah selesai klik Change lalu Apply


Setelah selesai di tab network kita pindah ke tab services. Disini yang kita perlu lakukan hanya
·                     Un-check pada Secure Connection (HTTPS)
·                     Centang pada NTP Client lalu masukan IP NTP Server anda pada kolom NTP Server. Hal ini dilakukan agar Rocket M5 mendapat pembaruan waktu yang realtime.
·                     Centang pada System Log agar semua aktifitas Rocket M5 tercatat.
Setelah selesai kita klik Change lalu Apply


Selanjutnya kita pergi ke tab system. Disini kita lakukan
·                     Un-check pada chek pada Check for Updates
·                     Lalu kita sesuaikan time zone. Jika anda berada di Indonesia anda pilih GMT+07:00
·                     Centang pada startup date dan isikan tanggal anda melakukan konfigurasi
·             Pada System Accounts anda bisa merubah nama perangkat dan password perangkat dengan cara klik logo kunci.
Setelah kita selesai klik Change lalu Apply.


Untuk sekarang kita telah selesai melakukan konfigurasi Rocket M5 sebagai Access Point. Cukup sekian untuk postingan kali ini.

Saturday, January 7, 2017

Pengertian VLAN (Virtual LAN)



Pada kesempatan kali ini akan membahas lagi mengenai pengetahuan Networking yang mendasar seperti VLAN yang sudah biasa para engginer konfigurasikan agar suatu switch bisa digunakan untuk membagi network yang berbeda dalam satu jaringan lokal. Seperti kita ketahui bahwa switch tidak bisa membaca Layer 3 sehingga tidak bisa membaca Network sehingga hanya bisa dihubungkan hanya satu network saja.
Dengan dikeluarkannya VLAN maka sangat bermanfaat sekali untuk kemajuan pembagian Network agar lebih efisien. Pengertian dari VLAN (Virtual LAN) adalah suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel karena dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi, tanpa bergantung lokasi workstations.
Image
Contoh Pembagian VLAN
VLAN diciptakan untuk menyediakan layanan segmentasi secara tradisional disediakan oleh router di konfigurasi LAN. VLAN menangani masalah-masalah seperti skalabilitas, keamanan, dan manajemen jaringan.
Kegunaan VLAN
  • Menimalisir kemungkinan terjadinya konflik IP yang terlalu banyak.
  • Mencegah terjadinya collision domain (tabrakan domain).
  • Mengurangi tingkat vulnerabilities.

Cara Kerja VLAN
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik itu menggunakan port, MAC address, dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) disimpan pada suatu database, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasi port-port yang digunakan VLAN.
Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch yang bisa diatur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch memiliki informasi yang sama.
VLAN Cross Connect (CC) adalah mekanisme yang digunakan untuk membuat VLAN Switched, VLAN CC menggunakan frame IEEE 802.1ad mana Tag S digunakan sebagai Label seperti dalam MPLS. IEEE menyetujui penggunaan seperti mekanisme dalam nominal 6,11 dari IEEE 802.1ad-2005.
Kesimpulannya, VLAN membuat kita dapat mengontrol pola lalu lintas dan bereaksi cepat untuk relokasi. VLAN memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan dalam persyaratan jaringan dan memungkinkan untuk administrasi disederhanakan.
Apa Kelemahan dari VLAN ?
  • Secara logika berbeda network tetapi secara fisik satu network
  • Ketika ada broadcast jadi semua dikirim ke semua
  • ketika jumlah banyak host-nya maka kerja DHCP akan berantakan dan tidak bisa diduga.
Kenapa harus menggunakan VLAN?
  • Jika dalam jumlah yang banyak dalam satu network maka akan terganggu (gampang terserang hack)
  • Keamanan menjadi baik karena fisik satu network tetapi logic berbeda network
  • Masalah kebutuhan
  • Router itu kerjanya lebih lambat ketimbang switch
  • Dengan VLAN broadcast akan di batasi
  • Untuk membedakan VLAN satu denngan VLAN yang lain dengan menggunakan ID
  • Contohnya port 1-5 masuk ke VLAN1
  • VLAN dengan bentuk Number Angka
  • Contoh VLAN10 -> Sales
Jenis-jenis VLAN dalam Switch
  1. VLAN default adalah VLAN yang sudah ada secara default contoh di cisco VLAN1,VLAN1002
  2. Data VLAN adalah VLAN yang digunakann oleh user
  3. VLAN VOIP adalah dikhususkan untuk komunikasi suara dan akan memberikan prioritas utama dibandingkan datanya
  4. VLAN Native  
  5. VLAN management adalah VLAN yang dibangun keperluan management switch, misalnya : akan mengubah konfigurasi switch Admin, dan Admin dimasukkan ke VLAN management artinya hanya orang-orang yang keperluan khusus
Jalur VLAN ada 2 bentuk
  1. Tradisional jadi mempunyai banyak jalur
  2. TRUNKING yaitu VLAN yang mempunyai 1 jalur mempunyai teks yang mengidentifikasikan beberapa VLAN atau jalurnya mempunyai banyak jalur logika dlam 1 fisik
2 Port yang biasa digunakan
  1. Port Access = port menghubungkan ke PC (Data user)
  2. Port Trunking = port yang menghubungkan antar SWITCH

Nah sekarang sudah mengetahui bagaimana suatu VLAN bisa digunakan. Tinggal dipraktikan saja dalam packet tracer konfigurasinya. Agar Kalian lebih mengerti mengenai Cara Konfigurasi VLAN dalam Packet Tracer tinggal lihat saja postingan Santekno Selanjutnya. Demikian penjelasan mengenai Pengertian VLAN (Virtual LAN). Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua

BGP (Border Gateway Protocol)



Network - Pengertian Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).

Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit dan kompleks.
Image
Gambar BGP

Karakteristik BGP
Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing di update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.
Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client.
Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system.
BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179.
Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel.
BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain
Mengapa BGP?
BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama BGP adalah untuk memperkenalkan kepada publik di luar network (upsteram provider atau peer) tentang rute atau porsi spasi address yang dimiliki dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng-advertise).
Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin untuk membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya proses advertise malah menyulitkan.
Internet tanpa BGP
Kemungkinan yang harus ditempuh tanpa melibatkan BGP ke provider:
Harus membuat rute default ke upstream provider, dan semua paket non-lokal diantarkan melalui interface yang ditetapkan oleh rute tersebut.
Provider akan menerapkan rute-rute statis ke network kita, dan mendistribusi ulang rute tersebut melalui IGP mereka. Dari IGP, selanjutnya bisa juga diredistribusikan ke BGP.
Dengan BGP, provider akan memberi kita semua rute yang mereka miliki, dan berusaha “mendengarkan” setiap announcement rute-rute yang kita miliki untuk kemudian meredistribusikannya ke peer-peer atau customer tujuan.
Hubungan BGP Neighbor
Arisitektur Internet sebenarnya tersusun atas AS-AS yang saling terkoneksi. Router yang berkomunikasi langsung melalui BGP dikenal sebagai BGP speaker. Beberapa BGP speaker dapat ditempatkan pada AS yang sama atau AS yang berbeda. Dalam masing-masing AS ini, BGP speaker berkomunikasi satu sama lain untuk melakukan pertukaran informasi reachabilitas network berdasarkan set-set policy yang dibangun dalam AS-AS.
Beberapa versi BGP
BGP versi 1
  • Ukuran message 8 – 1024 byte.
  • Terdapat 8 bit field Direction yang menandkan arah yang diambil oleh informasi routing.
  • Lima kemungkinan field Direction: Up, Down, Horizontal, EGP-derived information, Incomplete

BGP versi 2
  • Ukuran message 19 – 4096 byte.
  • Menghilangkan konsep up, down, dan horizontal di antara AS-AS
  • Menambahkan konsep path-attribute.

BGP versi 3
  • Ukuran message 19 – 4096 byte
  • Mengklarifikasi prosedur pendistribusian rute-rute BGP di antara speaker-speaker dalam sebuah AS.
  • Meningkatkan restriksi terhadap penggunaan path attribute Next-hop

BGP versi 4
  • Ukuran message 19 – 4096 byte.
  • Path atribute AS telah dimodifikasi sehingga set AS-AS dapat digambarkan sebagaimana AS individual.
  • Inter-AS Metric path attribute telah didefinisikan ulang sebagai Multi-Exit Discriminator path attribute.
  • Local preference path attribute ditambahkan.
  • Aggregator path attribute ditambahkan.
  • Dukungan untuk CIDR (Classless Inter Domain Routing)

Ringkasan Operasi BGP
Saat sebuah router BGP baru dibangun, peer-peer BGP dengan sendirinya melakukan pertukaran tabel routing yang mereka miliki, setelah itu peer-peer mengirim notifikasi atau pemberitauan berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tabel routing. Update message memberi informasi peer BGP hanya untuk satu path. Bila perubahan yang timbul mempengaruhi banyak path, maka multiupdate, message perlu dikirim.
Setelah BGP menghimpun update-update routingnya dari beragam AS, protokol akan membuat keputusan untuk mengambil path spesifik untuk masing-masing rute tujuan. Biasanya hanya satu path yang dibutuhkan untuk mencapai satu tujuan. BGP menggunakan atribut path (path attribute) yang dilepas kepadanya melalui update message agar bisa menentukan satu path terbaik bagi setiap tujuan.
Ada dua bentuk sistem koneksi transport protocol yang penting dimengerti. Mereka saling bertukar pesan (message) untuk membuka dan mengkonfirmasi parameter-parameter koneksi. Alur data awal yang dihasilkan tidak lain berupa keseluruhan tabel routing BGP, yang selanjutnya beberapa update penambahan dikirim sebagai perubahan pada tabel routing. BGP dalam hal ini tidak menuntut refresh secara periodik atas keseluruhan tabel routing. Oleh karena itu, BGP speaker harus memelihara versi terkini keseluruhan tabel routing BGP dari semua peer-nya selama durasi koneksi tertentu.

Pesan KeepAlive dikirim secara periodik untuk memastikan kelancaran koneksi. Pesan Notification dikirim untuk merespon adanya error atau kondisi-kondisi khusus yang terjadi. Jika sebuah koneksi menemukan sebuah error, pesan Notification segera dikirim dan koneksi pun ditutup.
Perangkat Hardware & Software untuk Komunikasi BGP
Perlengkapan yang dibutuhkan adalah router komersial seperti Cisco router dan Bay router atau klon-klon PC yang menjalankan Linux, BSD, atau varian Unix lainnya dibantu dengan program yang dinamakan gated untuk memanage BGP.
eBGP vs iBGP
BGP mensupport dua tipe pertukaran informasi routing:
  • Pertukaran di antara AS-AS yang berbeda (external BGP atau eBGP)
  • Pertukaran dalam satu AS tunggal (internal BGP atau iBGP)

Sebuah sistem BGP berbagi informasi reachabilitas network dengan sistem-sitem BGP berdekatan lainnya yang dikenal dengan neighbor atau peer. Sistem BGP tersusun atas grup-grup (groups). Dalam sebuah grup BGP internal, semua peer anggota grup (internal peer) berada dalam AS yang sama. Grup internal menggunakan rute-rute dari IGP untuk memutuskan penyampaian atau forwarding address-adress. Mereka juga menyebarkan rute-rute eksternal di antara router-router internal lain yang menjalankan BGP internal, menghitung next hop dengan mengambil hop BGP yang diterima dengan rute, lalu memutuskannya menggunakan informasi yang diperoleh dari salah satu IGP.
eBGP dan iBGP saling berbagi protokol level dasar yang sama untuk bertukar rute dan juga berbagi algoritma. Namun eBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang berbeda, sedang iBGP digunakan untuk bertukar rute di antara AS yang sama. Dalam faktanya, iBGP termasuk salah satu “interior routing protocol” yang dapat digunakan untuk melakukan routing aktif dalam sebuah network.

Perbedaan utama eBGP dan iBGP adalah bahwa eBGP tidak bosan-bosannya mencoba meng-advertise setiap rute BGP yang diketahui ke semua orang sehingga mungkin harus digunakan filter untuk menghentikannya. Sedang iBGP pada dasarnya cukup sulit bekerja karena iBGP tidak meredistribusi rute-rute. Speaker iBGP dalam lingkungan network harus melakukan peer dengan semua speaker iBGP lain untuk membuatnya dapat bekerja (routing mesh).
AS Number (ASN)
ASN merupakan nomor unik yang mengidentifikasikan AS-AS. Nomor ini diatur oleh ARIN (Autonomous Number from The American Registry for Internet Numbers).
Kondisi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nomor AS:
Unique Routing Policy
Multi-homed Site
AS-Path
Setiap kali sebuah rute disebarkan melalui BGP, ia akan diberi ‘perangko’ dengan sebuah nomor AS (AS number) dari router yang menyelenggarakannya. Rute ini bergerak dari satu AS ke AS lain sehingga membentuk sebuah alur atau path (AS-Path)
Kegunaan AS-Path:
  • Memberikan penelusuran diagnostik terhadap routing dalam sebuah network.
  • Merupakan salah satu nomor metric yang menetapkan bagimana rute-rute yang “didengar” melalui BGP dimasukkan ke dalam tabel routing IP.
  • Memungkinkan untuk melakukan routing policy, misalkan ketika kita ingin mengambil rute tertentu.

 BGP Message
  • Open: untuk membuat koneksi BGP di antara 2 sistem BGP
  • Update: untuk melakukan pertukaran informasi reachabilitas network.
  • KeepAlive: untuk menetapkan apakah sebuah link atau host fail atau tidak lagi eksis.
  • Notification: dikirim ketika kondisi error terdeteksi; menyebabkan sesi BGP dan koneksi TCP di antara sistem-sistem BGP akan ditutup.
Demikian Penjelasan mengenai BGP (Border Routing Protocol). Semoga postingan ini bermanfaat bagi teman-teman.

Monday, September 5, 2016

Transmission Radio Telecommunication



Line Of Sight Transmisi

Line-of-Sight (LOS) microwave banyak digunakan untuk transmisi radio broadband point-to-point. Di Eropa, LOS microwave disebut juga radio relay atau radiolinks. Link yang dimaksud adalah hubungan antara near-end transmitter ke far-end receiver. Sejauh mana kondisi line-of-sight yang dapat dicapai adalah batas maksimum dari sebuah link.


Sejarahnya LOS microwave merupakan konfigurasi transport untuk FDM, dimana teknik modulasi frekuensi disesuaikan dengan kebutuhan transmisi. Misalkan saja transmisi 4E1, berbeda dengan 16E1, dll. Seiring dengan kemajuan teknologi digital konfigurasi transport FDM/FM mulai beralih pada jaringan kabel fiber optic.
Banyak aplikasi yang menggunakan system LOS microwave, diantaranya:
1. Sebagai backbone untuk komunikasi point-to point.
2. Sistem point-to-multipoint untuk TV, telepon, data, atau gabungan dari ketiganya.
3. Sebagai jaringan transport untuk TV atau sinyal video, termasuk untuk ekstensi head-end community antenna television (CATV), broadcast transport, dan studio-to-transmitter links.
4. Jaringan data digital antar kantor.
5. Pengendalian telemetry dan kontrol jarak jauh
6. Interkonektivitas pusat kontrol lalulintas udara
7. Komunikasi antar gedung
8. Keperluan militer: fixed point-to-point, point-to-multipoint, dan point-to-point bergerak.

Kebutuhan akan datarate dan bandwith yang lebar, maka dikembangkanlah system transmisi Fiber Optik. Dengan adanya FO ini, tentunya LOS Microwave tidak digunakan untuk backbone transmisi sebagai yang utama, namun hanya backup saja.
Namun demikian sistem LOS microwave masih memiliki keunggulan dibandingkan jaringan kabel fiber optic dari segi infrastrukturnya yang lebih mudah dibandingkan jaringan kabel fiber optic yang mengharuskan pembangunan konstruksi di sepanjang jalur yang dilewatinya.

Secara sederhana line-of-sight microwave, merupakan keadaan kasat mata berarti antena pemancar dan penerima ‘saling melihat’, tetapi dalam sistem radio ‘saling melihat’ saja tidak cukup. Sistem komunikasi radio dikatakan pada kondisi LOS jika terpenuhi ‘syarat LOS’.

Thursday, October 22, 2015

Dasar-Dasar dan Spesifikasi Fiber Optic Jenis Kabel Pewarnaan dan penggunaan




Kabel Serat Optic

Berbeda dengan kabel metalik, kabel serat optik ukurannya kecil, + 3 cm, dan lebih ringan sehingga instalasi kabel serat optik dapat dilakukan melalui beberapa span secara sekaligus. Panjang kabel serat optik dalam satu haspel
biasanya mencapai 2 s/d 4 km. Pada saat ini, untuk mengatasi keterbatasan kapasitas kabel tembaga, maka pembangunan junction menggunakan kabel serat optik jenis single mode. Ada dua jenis kabel Fiber Optic , yaitu :
PIPA LONGGAR (Loose Tube).Serat optik ditempatkan di dalam pipa longgar (loose tube) yang terbuat dari bahan PBTP (Polybutylene Terepthalete) dan berisi jelly. Saat ini sebuah kabel optik maksimum mempunyai kapasitas 8 loose tube, di mana setiap loose tube berisi 12 serat optik.
ALUR (Slot)Serat optik ditempatkan pada alur (slot) di dalam silinder yang terbuat dari bahan PE (Polyethyiene). Pada saat di Jepang telah dibuat kabel jenis slot dengan kapasitas 1.000 serat dan 3.000 serat.
Diameter dan berat kabel optik jenis slot
image

Penampang Kabel Optik Jenis Loose Tube


image

Penampang Kabel Optik Jenis Slot


image

Konstruksi Kabel Fiber Optic


  • Kabel duct
  • Kabel direct buried
  • Kabel aerial
  • Kabel indoor
Konstruksi Jenis Kabel Duct
image

Konstruksi jenis kabel direct buried (tanam langsung)
image

Konstruksi Jenis Kabel aerial (kabel udara)
image

Konstruksi Jenis Kabel Indoor (Kabel dalam gedung/rumah) kapasitas 2-6 Fiber Optic
image

Konstruksi Jenis Kabel Indoor (Kabel dalam gedung/rumah) kapasitas 8-12 Fiber Optic

image

Fungsi dan bagian-bagian kabel optik jenis loose tube


  • Loose tube, berbentuk tabung longgar yang terbuat dari bahan PBTP (Polybuty leneterepthalete) yang berisi thixotropic gel dan serat optik ditempatkan didalamnya. Konstruksi loose tube yang berbentuk longgar tersebut mempunyai tujuan agar serat optik dapat bebas bergerak, tidak langsung mengalami tekanan atau gesekan yang dapat merusak serat pada saat instalasi kabel optik. Thixotropic gel adalah bahan semacam jelly yang berfungsi melindungi serat dari pengaruh mekanis dan juga untuk menahan air. Sebuah loose tube dapat bersisi 2 sampai dengan 12 serat optik. Sebuah kabel optik dapat bersisi 6 sampai dengan 8 loose tube.
  • HDPE Sheath atau High Density Polyethylene Sheath yaitu bahan sejenis polyethylene keras yang digunakan sebagai kulit kabel optik berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis pada saat instalasi. Alumunium tape atau lapisan alumunium ditempatkan diantara kulit kabel.
  • water blocking berfungsi sebagai konduktivitas elektris dan melindungi kabel dari pengaruh mekanis.
  • Flooding gel adalah bahan campuran petroleum, synthetic dan silicon yang mempunyai sifat anti air. Flooding gel merupakan bahan pengisi yang digunakan pada kabel optik agar kabel menjadi padat.
  • PE Sheath adalah bahan polyethylene yang menutupi bagian central strength member.
  • Central strength member adalah bagian penguat yang terletak ditengahtengah kabel optik. f Central Strength Member dapat merupakan: pilinan kawat baja, atau Solid Steel Core atau Glass Reinforced Plastic. Central Strength member mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi yang
    diperlukan pada saat instalasi.
  • Peripheral Strain Elements terbuat dari bahan polyramid yang merupakan
    elemen pelengkap optik yang diperlukan untuk menambah kekuatan kabel
    optik. Polyramid mempunyai kekuatan tarik tinggi.

Fungsi dan bagian-bagian kabel

optik jenis slot


  • Kulit kabel, terbuat dari bahan sejenis polyethylene keras, berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi serat optik dari pengaruh mekanis saat instalasi.
  • Aluran (slot) terbuat dari bahan polyethylene berfungsi untuk menempatkan sejumlah serat. Untuk kabel optik jenis slot dengan kapasitas 1000 serat, diperlukan 13 aluran (slot) dan 1slot berisi 10 fiber ribbons. 1 fiber ribon berisi 8 serat.
  • Central strength member adalah bagian penguat yang terletak ditengahtengah kabel optik. Central strength member terbuat dari pilinan kawat baja yang mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi yang diperlukan pada saat instalasi.

Spesifikasi Kabel Optik

Karakteristik Mekanis :
  • Fibre Bending (tekukan Serat) Tekukan serat yang berlebihan (terlalu kecil) dapat mengakibatkan bertambahnya optical loss.
  • Cable Bending (tekukan Kabel) Tekukan kabel pada saat instalasi harus di jaga agar tidak terlalu kecil, karena hal ini dapat memerusak serat sehingga menambah optical loss.
  • Tensile Strength Tensile strength yang berlebihan dapat merusakan kabel atau serat.
  • Crush atau tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss.
  • Impact adalah beban dengan berat tertentu yang dijatuhkan dan mengenai kabel optik. Berat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss.
  • Cable Torsion Torsi yang diberian kepada kabel dapat merusak selubung kabel dan serat.
image

Jumlah fiber pada 6 Loose tube


image

Jumlah fiber pada 8 loose tube


image

Copper Conductor


image

image
image

Tanda Pengenal Kabel Optik

Kabel Optik harus diberi tanda pengenal yang tidak mudah hilang yang tertera pada kulit kabel di sepanjang kabel. Adapun tanda pengenal tersebut meliputi :
Nama pabrik pembuat
Tahun pembuatan
Tipe serat optik :
  • SM = Single Mode
  • GI = Graded Index
  • SI = Step Index
Pemakaian kabel optik :
D = Duct
A = Aerial
B = Buried
S = Submarine
I = Indoor

Jenis kabel optik :
  • LT = Loose tube
  • SC = Slotted core
  • TB = Tight Buffered
  • Struktur penguat :
  • SS = Solid Steel Core
  • WS = Stranded Wire Steel
  • GRP = Glass Reinforced Plastic
Panjang tanda pengenal kabel termasuk nama pabrik dan tahun pembuatan adalah satu meter.
Contoh: SM-D-LT SS 6-3X2 2Q
image
SMD-LT SS6-3T 2Q, adalah tanda pengenal kabel optik single mode untuk pemakaian duct dengan jenis loose tube, struktur penguatnya Solid State Core, jumlah serat adalah 6 dengan 3 buah loose tube dan juga mempunyai 2 quad kabel tembaga.
image
image
image
image
image
image
image
image
image
Persyaratan yang dibutuhkan oleh serat optik
adalah :
  • Tidak putus saat gaya rentang (tensile force) bekerja pada serat optik.
  • Tidak mengalami perubahan kualitas perambatan cahaya akibat tekanan dari samping seperti misalnya microbending.
  • Serat optik ditempatkan secara khusus didalam kabel optik.
  • Pada sambungan serat optik harus diberi penguat.

Rugi-rugi Fiber Optic


Secara garis besar rugi-rugi yang terjadi diakibatkan oleh :
  • Faktor intrinsik (dari serat itu sendiri).
  • Terjadi karena kabel optik yang diinstalasi.
Rugi-rugi karena serat optik :
  • Penghamburan (scaterring loss)
  • Rayleigh scattering
  • Microbending
  • Core size variation
  • Mode coupling
  • Penyerapan (absorption loss)
Rugi-rugi karena instalasi :
  • Rugi-rugi penyambungan
  • Fresnel reflection
  • Bengkokan (macro bending).

Sumber : Knowledge TELKOM 2007